RESUMAN PENGERTIAN MANAGEMENT



BAB 1
A.      PENGERTIAN MANAJEMEN
Manjamen adalah perusahan ( bisnis ) tentusaja  benar sebagian, tetapi tidak lengkap karena manajemen juga di butuhkan oleh semua tipe kegiatan  yang diorganisasi dan dalam semua tipe organisasi. Dalam pratek, manajenem dibutukan dimana saja orang-orang bekerja bersama ( organisasi ) untuk mencapai tujuan bersama.
Fungsi-fungsi manajemen adalah universal. Sifatnya ini merupakan hasi dari kenyataan bahwa fungsi-fungsi manjemen adalah sama dimana saja, dalam seluruh organisasi dan pada waktu kapan saja. Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen jga bersifatu universal dan mempergunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis, mencakup kaidah-kaidah, prinsip-prinsip dan konsep-konsepcenderung benar dalam semua situasi manjerial. Apabila seorang manajer memounyai pengetahuan dasar manajemen dan mengetahui  cara menerapkan pada situasi yang ada, dia akan dapat melakukan fungsi-fungsi manajerial dengan efesian dan efektif.
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena  tanpa manjemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapain tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alasan utama diperlukannya manjemen :
1.      Untuk mencapai tujuan. Manjemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi
2.      Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manjemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan,sarana-sarana dan kegiatan yang saling bertentagan dari pihak-pihak yang berkepentingan dan organisasi, seperti pemilik tokon dan karyawan, maupun kreditur, pelangan, konsumen, dll
3.      Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu kerja organisasi dapat di ukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu yang umum adalah efisien dan efektivitas.
manajer efesien adalah seorang yang mencapai keluaran yang  lebih tinggi  (hasil, produktivitas, performance) di banding masukan-masukan (tenaga kerja,bahan, mesin, dan waktu ) yang digunakan.
Aktivitas marupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai ptujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metoda (cara) yang tepan untuk mencapai tujuan. Mery Parker Follett  mendifisinikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan dalam pekerjaan melalui orang lain.
Manajemen adalah proses perencanaan.perorganisasian, pengarahan dan pengawasan usahah-usaha para abgota organisasi dan pengunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainya agar ,mecapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan.
dari definisi diatas stoner relah menggunakan kata proses bukan seni. Mengartikan menajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi suatu proses adalah cara sistematis melakukan suatu pekerjaan. M,anajer didefinisinkan sebagai proses karena semua manajer, tanpa memperdulikan kecakapan atau ketrampilan khusus mereka, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan yang mereka inginkan.

            Perencanaan berarti bahwa manajemen memikirkan kegiatan-kegiatan mereka sebelu, sebelu, dilaksanakan. Pengorganisasian berarti bawah para manajer mengkoordinasikan sumber daya-sumber daya manusia dan material organisasi.selanjutnya pengakrapan berarti para manajer mengarahkan,memimpin dan mempengaruhi para bawaan. Pengawasan berarti patra manajemen berupawa menjamin bahwa organisasi bergerak kearah tujuan-tujuannya.
a)        Manjemen sebagai ilmu dan seni
Manajemen merupakan ilmu pengetahuan juga dalam artian bahwa manajemen memerlukan disiplin ilmu-ilmu pengetahuan lainya dalam penerapannya, missal ilmu ekonomi dan sebagainya.
Manajemen bukan hanya merupakan imu atau seni,tetapi kombinasi dari keduanya. Kombinasi ini tidak dalam proposi yang tetap tetapi dalam prosi yang bermacam-macam.
b)     Manajemen sebagai profesi
Menurut Edgar H. schien ada beberapa krakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1.    Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prindip umum.
2.    Para profesional mendaptkan status mereka karena telah mencapai standar prestasi kerje tertentu.
3.    Para profesional harus ditentukan oleh  suatu kose etika yang kuat.
Pengertian manjemen perlu dibedakan dengan pengertian istilah-istilah lain kewirausahaan (ada yang membuat usaha) dan superivi ( kapala tiukang atau mandor ).
adapaun aplikasi-aplikasi yang berbeda dari istilah manajemen sebagai berikut:
1.      Pengelompoken pengerjaan. ini digunakan untuk menyebut seluruh individu suatu kelompok
2.      Seorang individu. individu yang melaksanakan fungsi-fungsi manajeral atau bagian dari ke;ompok dari keseluruhan dapat disebut bagian manajemen
3.      Suatu disiplin akademik. Manajemen adalah suatu bidang spesialisasi akademik, atau suatu bidang studi
4.      Suatu proses. Manajemen juga merupaskan suatu prosres,karena mencangkup pelaksanaan suatu rangkaian tipe-tipe khusus kegiatan atau fungsi



BAB 2
A.        MANAJEMEN DAN MANAJER
            Tingkatana manajemen ada tiga golongan sebagai berikut:
1.      Manajer line. Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasiaonal.Sebutnya kepala atau pemimpim (leader), mandor (foremen)
2.      Manajer menengah. Manajemn menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan manajer yang lainya dan kadang juga karyawan operasional. Sebutanya manajer deartemen
3.      Manajer puncak. Manajer puncak bertanggung jawab atas keseluruh manajemen organisasi. Sebutanya direktur, presiden, kepala divisi, wakil presiden senior dan sebagainya

a)      Perencanaan
            Perencanaan ( planning), adalah 1) pemilihan atau penentuan tujuan-tujuan organisasi dan 2)  penentuan strategi, kebijakan, priyek, program, prosedur, metoda, sistem anggaran dan standar yang di butuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.
b)     Pengorganisasian     
Pengorganisasian (organizing)  adalah 1) penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegitan yang dibituhkan untuk mencapai tujuan organisasi, 2)  perencanaan dan pengembangan suatau organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat “ membawa” hal-hal tersebut kearah tu,juan, 3) penguasan tanggung jawab tertentu dan kemudian , 4) pendelegasian wewenan yang diperlukan kepada individu-indi idu yang melaksanakan tugas-tugasnya.
c)      Penyusunan Personalia
            Penyudunan personalia (staffing) adalah penarikan, pelatihan, pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dakm lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
d)     Pengarahan
Fungsi Pengarahan (leading) adalah untuk membuat atau mendapatan para karyawan melakukan apa yang di inginkan , dan harus mereka lakukan.
e)      Pengawasan
Pengawasan (controlling) adalah penemuan dan penerapana telah dilaksanakan sesui dengan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencena telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Tugan-tugas  penting yang dilaksanakan manajer  :
1.      Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain.
2.      Maanjer mamadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas.
3.      Manajer bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan.
4.      Manajer harus berfikir secara analitis dan konseptua.
5.      Manajer adalah seorang politisi.
6.      Manajer adalah seorang diplomat
7.      Manajer mengambil keputusan-keputusan yang sulit.
f. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan manajer
Pada dasarnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manajer dapat di klafisikasikan menjadi empat kelompok, yaitu: 1) pribadi, 2) teknis, 3) administrasi, dan 4) interaksional. Peranan-peranan Manajer menurut Henry Mintzberg mengelompokan prilaki-prilaku manajer menjadi tiga bidang peranan : antar pribadi, informasional, dan pembuatan keputusan.
g. Ketrampilan-ketrampilan manjerial
1.      Ketrampilan konseptual (Conceptual skills) adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintergrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2.      Ketrampilan kamanusiaan (human skills) adalah kemampuan bekerja dengan, memahami, dan memotivasi orang lain, baik sebagi individu ataupun kelompok.
3.      Ketrampilan administrative (administrative skills, adalah seluruuh ketrampilamn yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, peenyusunan kepegawaian.
4.      Ketrampilan tekniker (technical skills) adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosedur, atau teknik-teknikdari suatu bidang tertentu, seperti akuntasi, produksi, perjualan, atau permesinansan sebagainya.


BAB 3
A.   MANAJER DAN LINGKUNGAN EKTERNAL ORGANISASI
Bagaimanpun juga lingkungan ekternal pada saat ini bergejolak. Perubahan-perubahan yang terjadi sangat dinamis, dan kadang-kadang pengarunya pada manajemen tidak dapat diperkirakan terlebih dahulu.

a.      FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN EKTERNAL
Unsur-unsur lingkungan ektern mikro terdiri dari para pesaing, penyedia, langganan, lembaga-lembaga keuangan, pasar tenaga kerja dan perwakilan-perwakilan pemerintah. Unsur-unsur lingkungan ektern makro mencakup teknologi, ekonomi, politik dan sosial dan pengaruh lingkungan ektrn mikro.
b.      TANGGUNG  JAWAB SOSIAL MANAJER
Ada lima faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan masalah etika yaitu :
 (1) hukum, (2) peraturan-peraturan pemerintah,(3) kode etik industri dan perusahaan,(4) tekanan-tekanan soail, (5) tegangan antar standar perorangan dan kebutuhan organisasi.

B.     PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
a.      PROSES PERENCANAAN
Perencanaan adalah proses di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perbedaan paelaksanaan adalah hasil tipe dan tingkat perancanaan yang berbeda pula.
b.      PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan bagaimana, dan oleh siapa.
Perencanan adalah suatu proses yang tidak berakhirbila rencana tersebutg tidak ditetapkan: rencana harus diimplementasikan.
Dalam perencanaan ada empat dasar perencanaan yaitu:
1.      Tahap menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
2.      Tahap merumuskan keadaan saat ini.
3.      Tahap mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan.
4.      Tahap mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan unruk pencapai tujuan.
c.       ALASAN-ALASAN PERLUNYA  PERENCANAAN
Ada dua alasan dasarperlunya perancanaan,perencanaan dilakukan untuk mencapai  1) “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalah dalam pembuatan keputusan, dan 2) “positive benetifs” dalam bentuk meningkatnya sukses penyampaian tujuan organisasi.
d.      TIPE-TIPE PERENCANAAN DAN RENCANA
1)      Rencana-rencana strategic
Strategi adalah program umum untuk pencapain tujuan-tujuan organisasi dalam pelaksanaan misi.strategi menghubungkan sumber daya manusia dan berbagai sumber daya yang lain dengan tantangan dan risiko yang harus dihadapi dari lingkungan di luar perusahaan
2)      Rencana-rencana sekali-pakai
rencana sekali pakai adalah serangkai kegiatan terperinci yang lemungkinan tidak berulang dalam bentuk yang sama di waktu mendatang
3)      Rencana-rencana tetap
Wujud umum dari rencana-rencana tetap adalah kebijakan, prosedur dan aturan. Rencana ini sekali di tetapkan akan terus ditetapkan sampai perlu diubah (modifikasi) atau dihapuskan.

e.       FAKTOR WAKTU DAN PERENCANAAN
Faktor waktu mempunyai pengaruhsangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal, pertama, waktu sangat diperlukan untuk melaksanakam perencanaan efektif. Kedua, waktu sering diperlukaan untuk melanjutkan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap tentang variabel-variabel dan alternatif-alternatif, karena wakru duperlukan untuk mendapatkan data dan memeperhitungkan semua kemungkinan



BAB 5
A.      PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI
Tujuan organisasi dibagi menjadi dua stbaga berikut: yang pertama tujuan umum,atau sering disebut dengann tujuan strategik secara operasianal tidak dapat  berfungsi sebelum dijabarkan kedalam tujuan khusus jenjang manajemen, sehingga membentuk suatu hirarki tujuan. Kedua tujuan khusus,meskipun secara fungsional berdiri sendiri, secara operasianal terangka d idalam suatu jaringan kegiatan yang memiliki arah sama yaitu memberikan pedoman pencapain tujuan organisasi.
a.    BERBAGAI FUNGSI TUJUAN ORGANISASI
Tujuan organisasi secara luas mempunyai beberapa fungsi yang bervariasi menurut waktu dan keadaan , fungsinya sebagai berikut:
1). Pedoman bagi kegiatan, 2). Sumber legitimasi,3). Standar pelaksanaan, 4). Sumber motivasi, 5). Dasar rasional
b. TIPE-TIPE TUJUAN
 klafikasi yang paling luas dan diterima adalah klafikasi dari perrow. Yang diarahkan kepada organisasi umum dan klafikasi ini membedakan dengan tipe tujuan menurut sudut pandang mereka yang berkepentingan yaitu masyarakat, langganan, investor, eksekutif puncak atau lainya. Kelima klafikasi tersebut sebagai berikut :
 1). Tujuan kemayarakatan (societal goals).
2). Tujuan keluaran (output goals).
3). Tujuan system (system goals).
 4), tujuan produk (product goals), dan
5). Tujuan turunan (derived goals).



c.  MANAGEMENT BY OBJEKTIVRS ( MBO)
Secara umum esensi system MBO terletak pada penetapan tujuan-tujuan umum oleh para manajerdan bawahanya yang bekerja sama dan bertanggung jawab. Membuat MBO secara efektif , dan seorang manajer haru mempunyai tahapan pokok ketingkatan atas sebagai berikut :
                                I.            Mendidik dan melatih manajer.
                             II.            merumuskan tujuan secara jelas.
                           III.            menunjukkan  komitmen manajemen puncak secara kontiyu.
                           IV.            membuat umpan balik efektif, dan
                             V.            mendorong partisipasi.

 BAB 6
A.      TIPE-TIPE KEPUTUSAN
Ada dua tipe keputusan aebagai berikut:
1.    keputusan-keputusan yang deprogram (programmed decisions)
2.    keputusan-keputusan yang tidak diprogram (non-programmed decisions)
B.       PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN
Didalam pembuatan keputusan  terdapat ada tahap-tahapanya sebagai berikut:
1.      Tahapan Pemahaman dan Perumusan Masalah.
2.      Tahapan Pengumpulan dan Analisa Data yang Relevan.
3.      Tahapan Pengembangan Alternative-alternatif.
4.      Tahap Evolusi Alternatif-alternatif.
5.      Tahaan  Pemilihan Alternatif-alternatif.
6.      Tahapan Implementasi Keputusan.
7.      Tahapan Evaluasi Hasil-hasil Keputusan.
C.    POHON KEPUTUSAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pohon keputusan adalah suatu peralatan yang mengambar secara grafil berbagai kegiatan yang dapat diambil dan hubungan kegiatan-kegiatan unu dengan berbagai peristiwadi waktu mendatang yang dapat terjadi.

D.      METODA-METODA KUANTITATIF DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
      Baerbagai teknik dan peralatan kuantitatif dalamn pembuatan keputusan telah dikembangkan lebih dari 40 tahun yang lal,dan dikenal sebagi teknik-teknik “management science” dan “operations research”. Riset operasi bermaksud untuk mengembangkan, memahami, dan memperkirakan atu meramal perilaku berbagai system yang kompleks dari kehidupan manusia dan peralatan.
Ciri-ciri Riset Operasi
Ada tujuh cirri utama riset operasi, yang dapat diperinci sebagai berikut:
1.      Terpusat pada pembuatan keputusan.
2.      Penggunaan metoda ilmiah.
3.      Penggunaan metoda matematik.
4.      Efektivitas ekonomis.
5.      Bergantung pada komputer.
6.      Pendekatan tim.
7.      Orientasi sistem.
a. Masalah-masalah Penggunaan pendekatan Riset Operasi
Gyason mengemukakan beberapa alas an mengapa banyak manajer tidak menggunakan teknik-teknik riset operasi :
1.    Kekurangan waktu
2.    Ketiadaan data
3.    Penolakan terhadap perubahan
4.    Waktu tanggapan lama (oversimplification)
b. Padoman penggunaan Efektif Riset Operasi
            Wagner telah mengemukakan bahwa program-program riset operasi akan paling berguna dengan meliputi delapan unsure sebagai berikut :
1.      Dukungan manajemen puncak.
2.      Tanggung jawab manajerial bagi program.
3.      Partisipasi manajer .
4.      Pengunaan kebijakan manajerial.
5.      Pengumpulan data secara tepat.
6.      Aspek-aspek teknik tidak dibiarkan mendominasi.
7.      Persiapan untuk kesulitan awal.
8.      Penyimpanan laporan secara akurat.


BAB 7
A.           PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber  daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. dua aspek pengoganisasian yaitu departementalis dan pembagian kerja.

B.            PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian adalah suartu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para angota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.

C.           STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola.

D.           PEMBAGIAN KERJA
Tujuan organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana individu-individu tidak dapat mencapai sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja sama secara komperatif dan dikoordinasi dapat mencapai hasi lebih dari pada dilakukan peseroranganan.



E.            BAGAN ORGANISASI
Struktur organisasi adalah terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal. Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departeman-departemen, atau posisi-posisi irganisasi dan menunjukan bagaimana hubungan di antaranya.

F.            DEPARTEMENTALISASI
Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokan. Departentalisasi Fungsional adalah menelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Deparlementalisasi Divisional adalah manajer perlu membentuk divisi-divisi semi otonomi, dimana setiap divisi merancanag, memproduksi dan memasarkan produksinya sendiri.

G.           KELOMPOK-KELOMPOK FORMAL ORGANISASI
Organisasi mempunya tiga tipe utama kelompok-kelompok kerja formal : kesatuan tugas khusus, panitia, dan dewan aatu komisi.
Kesatuan tugas  khusus (task forces) adalah kesatuan yang hanya pekrerjaan itu selesai atau permasalah terpecahkan.
Panitia adalah intik mengkoordiner mempertukar informasi, memberi saran manajemen puncak, atau bahkan keputusan-keputusan sendiri.
 Dewan dan  komisi. Dewan (boards) dibentuk oleh individu-individu yang dipilih atau ditugaskan untuk mengelola organisasi di masyarakat atau swarta. Komisi biasanya diangkat oleh pejabat pemerintahan untuk melaksnakan tugas-tugas administrative, legeslatif, dan sebagainya.

H.           ORGANISASI  INFORMAL
Organisasi informal memainkan peranan penting dalam dinamika perilaku organisasi, karena organisasi informal berdiri sendiri di atas struktur yang tidak jelas, fleksibel, sukar didefisinikan, keanggotaanya sulit ditentukan dan pola hubungan di antara par anggota tanpa tujuan yang khusus.



BAB 8
A.      KOORDINASI
Koordinasi (coordination) adalah suatu proses pengentregasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satiuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara efesien.
a.      Kebutuhan akan Koordinasi
Menurutut James D. Thompson, ada tiga macam saling ketergantungan di antara satuan-satuan organisasi
1.      Saling ketergantungan yang menyatu ( pooled interdepence).
2.      Saling ketegantungan yang berururtan (sequential interdependence).
3.      Saling ketergantungan timbal  balik (reciprotal independence).
b. Masalah-masalah Pencapaian Koordinasi yang Efektif
Menurut Paul R. Lawrence dan Jay W.lorch telah mekukakan sebagi berikut :
1.    Perbedaan dalam orientasi terhadapm tujuan tertentu.
2.    Perbedaan dalam orientasi waktu.
3.    Perbedaan dalam orientasi antar pribadi.
4.    Perbedaan dalam formalitas struktur.
c.  Mekanisme-meknisme Pengkoordinasi Dasar
            mekanisme-mekanisme dasar untuk pencapain koordinasi adalah komponen-kpmponen vital manajemen yang secara ringkas dapat diuraikan sebagi berikut:
1.      Hirarki manajerial. Rantai perintah, aliran informasi dan kerja, yang dapat menimbulkan inegrasi dengan jelas dan dilaksanakan dengan pengaraha yang tepat.
2.      Aturan dan prosedur. Adalah keputusan-keputusan manajerial yang di buat untuk menangani kejadian yang rutin dan menjadi alat yang efektif untuk koordinasi dan pengawasan rutin
3.      Rencana dan penetapan tujuan. Pengembangan rencana dan tujuan yang dapa digunakan untuk koordinaian melalui pengarahan seluruh organisasi.

d. Meningkatkan Koordinasi Potensial
Bila mekanisme dasar tidak cukup maka mekanisme tambahan diperlukan. Koordinasi potensial dapat ditingkatkan dalam dua cara sebagai berikut :
1.      System informasi vertical adalah peralatan melalui mana data disalurkan melewati tingkatan-tingkatan organisasi.
2.      Hubungan-hubungan lateral ( horizontal) adalah pemotongan rantai perintah, hubun gan-hubungan lateral membiarkan informasi diperlukan dan keputusan dibuat pada tingkatan hirarki di mana informasi yang di butuhkan ada.

e.  Pengurangan Kebutuhan akan Koordinasi
            ada dua metoda pengurangan kebutuhan koordinasi
1.    Penciptaan sumber daya-sumber daya  tambahan.
2.    Penciptaan tugas-tugas tang dapat berdiri sendiri.

BAB 9
WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
A.       PENGERTIAN WEWENANG, KEKUASAAN DAN PENGARUH
Wewenang ( authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
Kekuasaan ( power) adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut, atau kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau kejadian.
Pengaruh ( influence) adalah  suatu transaksi sosial dimana seseorang atau kelompok dibujuk oleh seseorang atau kelompok lain untuk untuk melakukan kegiatan sesui dengan harapan mereka yang mempengaruhi.
B.       WEWENANG LINI, STAF DAN FUNGSIONAL

a.      Wewenang Lini
Wewenang Lini ( line authority) adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung.
b.      Wewenang Staf
Wewenang Staf ( staff authority) adalah hak yang dipenuhi oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk menyarankan, memberikan rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia lini.
c.       Wewenag Staf Fungsional
Wewenang Staf Fungsional (functional staff authority) adalah hubungan terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan-satuan lini.
C.    DELEGASI WEWENANG
Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer mengalokasiakan wewenang kebawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya.

D.  SENTRALISASI VESUS DESENTRALISASI
Sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkat atas suatu organisasi, desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan keputusan ketingkatan-ketingkatan organisasi yang lebih rendah.

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Derajat Desentralisasi
1.      Filsafat manajemen.
2.      Ukuran dan tingkat oertumbuhan organisasi.
3.      strategi dan linkungan organisasi.
4.      penyebaran geografis.
5.      tersedianya peralatan pengawasan yang efektif.
6.      kualitas manajer.
7.      keaneka-ragaman produk dan jaksa.
8.      karaktreristik-karakteristrik organisasi lainya.
BAB 10
A.       PENYUSUNAN ORGANISASI
Penyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan anggota-anggota- organisasi.
B.       PROSES PENYUSUNAN PERSONALIA
Proses penyusunan personalia ( staffing proses ) merupakan sebagai serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan kebutuhan personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat didalamnya sesui porsi-porsi dalam dua tipe lingkungan yang berbeda, yaitu liongkungan ekternal dan lingkungan internal. Langkah-langkah proses ini mencakup
1.      Perencanaan sumber daya manusia.
2.      Penarikan.
3.      Seleksi.
4.      Pengenalan dan orientas.i
5.      Latihan dan pengembangan.
6.      Penilain pelaksanaan kerja.
7.      Pemberian balasan jasa dan penghargaan.
8.      Perencanaan dan pengembangan karier.

C.      PENARIKAN DAN SELEKSI KARYAWAN
Penariakan (recruitment) berkenaan dengan pencarian dan penarikansejumlah karyawan potensial yang akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi.
Seleksi adalah pemilihan seseorang tertentu dari sekelompok karyawa-kart=yawan potensial untuk melaksanakan suatu jabatan tertentu.

D.      LATIHAN-LATIHAN PENGEMBANGAN KARYAWAN
Karyawan yang baru biasanya mendapatkan pelatihan-pelatihan dasar yang dibutuhkan. Itu sangat penting bagi individu atau organisasi dan bahkan bagi Negara.
Ada banyak metoda yang dapat digunakan bagi pengenbangan karyawan. Tapi pada umumnya karyawan dikembangkan dengan metoda “on the job dan off the job”.
E.       PEMBERIAN KOMPENSASI KAPADA KARYAWA
Kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan diwaktu yang akan dating.
Kebijakan-krbijakan dan pratek-pratek manajemn di tentukan oleh interaksi dari tiga faktor yaitu :
1.      Kesedian membayar.
2.      Kemampuan membayar.
3.      Persyaratan-persyaratan membayar.
Bidang manajemen yang semakin penting adalah pemeliharaan kesehatan dan keamanan karyawan.

BAB 11
A.    MOTIVASI
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia, atau sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
Ada tiga model motivasu yaitu :
1.      Model Tradisional
2.      Model Hubungan Manusiawi
3.      Model Sumber Daya Manusias
B.     MOTIVASI ADALAH LEBIH DARI SEKEDAR TEKNIK-TEKNIK
Motivasi adalah lebih inklusif dari sekedar aplikasi sebagai perantaraan atau cara vtertentu untuk mendorong peningkatan pengeluaran.


BAB 12
A.      KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
 Komunikasi yang efekti adalah penting bagi para manajer, paling tidak untuk dua alasan. Pertama komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen perencanaan, peerorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai. Kedua, komunikasi adalah kegiatan untuk mana para manajer mencurahkan sebagian besar proposi waktu mereka.
B.       PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.
C.      PROSES KOMUNIKASI
Model Komunikasi Antar Individu
Pengirim                                          Berita                                     Penerima
D.      PENINGKATAN EFEKTIFITAS KOMUNIKASI
Pedoman-pedoman untuk meningingkatkan efektifitas komunikasi organisasi, yang secara sringkas adalah sebagi berikut :
1.      Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelu dikomunikasiakan.
2.      Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3.      Pertimbangkan keadaan fisikdan nmanusia keseluruahn kapan saja komunikasi akan dilakukan.
4.      Konsultankan dengan pihak-pihak lain, bila perlu, dalam perencanaan komunikasi.
5.      Perhatiakan tekanan nada dan ekspresi lainya sesuai isi dasa berita selama berkomunikasi.
6.      Ambil kesempatan,bila timbul, untuk mendapat segal sesuatu yang membantu atau umpan balik.
7.      Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan.
8.      Perhatikan konsistensi komunikasi.
9.      Tindakan atau perubahan harus mendorong komunikasi.
10.  Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk di mengerti tetapi untuk mengerti.

BAB 13
A.  KEPEMIMPINAN
Bagaimanpun juga, kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor prnting aktifitas manjer.
B.       PENGERTIAN KEPEMIMPINA
Kepemimpinana adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja, mencapai tujuan dan sasaran.

C.      PENDEKATAN-PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN
Penelitian-penelitian dean teori-teori kepemimpinan dapat di klafikasikan sebagai pendkatan-pendekatan kesifatan, perilaku, dan situasional.

D.      PENDEKATAN SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN
Pendekatan ini memandang kepemimpinan suatu kombinasi sifat-sifat (traits) yang tampak.
E.       PENDEKATAN PERILAKU KEPEMIMPINAN
Pendekatan ini mengidentifikasikan perilaku-perilaku pribadi yang berhubungan dengan kepemimpinan efektif.
F.       PENDEKATAN SITUASIONAL – “CONTIGENCI”
Pendekatan ini mempunyai anggapan bahwa seorang individu yang memiliki sifat-sifat tertentu atau memperagakan perilaku-perilaku tertentu akan muncul sebgai pemimpin dalam stuasi kelompok apapun diman dia berada.

BAB 14
A.      KEKUATAN-KEKUATAN PENYEBAB PERUBAHAN
Ada dua kekuatann yang menyebabkan perubahan yaitu:
1.        Kekuatan-kekuatan ekternal
Perubahan organisasi terjadi karena adanya perubahan-perubahan dalam berbagai variabel ekternal seperti sitem politik, ekonomi, teknologo, pasar dan nilai-nilai. Kekuatan ekternal dari kemajuan teknologi sampai kegiatan-kegiatan persaingan dan perubahanpiola hidup, dapat menekan organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan metoda operasinya.

2.        Kekuatan-kekuatan internal
Kekuatan-kekuatan perubahan internal ini merupakan hasil dari faktor-faktor seperti tujuan,strategi kebijakan manajerial dan teknologi baru, serta siakap dan perilaku para karyawan.
B.       KONSEP PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi adala suatu usaha jangka panjang untuk memperbaiki proses-proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi.

BAB 15
A.      DEFENISI KONFLIK
Konfik didefenisikan sebagai segal macam interaksi pertentangan atau antagonistic antara dua atau lebih pihak. Konflik organisasi (organization conflict) adalah ketidak nsesuan antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok-kelompokn organisasi yang timbul karena adanya kenyata bahwa mereka harus membagi sumner daya-sumber daya terbatas atau kegiatan-kegiatan  kerjadan atau katrena kenyataanf mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.
B.       JENIS-JENIK KONFLIK
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi sebagi berikut :
1.        Konflik dalam diri individu.
2.        Konflik antar individu.
3.        Konflik antar kelompok.
4.        Konflik antar organisasi.
C.      METODA –METODA PENGELOLAN KONFLIK
1.      Metoda  Stimulasi Konflik.
2.      Metoda Pengurangan .
3.      Metoda penyelesai konflik.
D.      KONFLIK STRUKTURSAL
Didalam konflik structural ada empat daerah diman konflik sering timbul yaitu :
1.        Konflik hirarki adalah konflik antar berbagai tingkatan organisasi.
2.        Konflik fungsiomal adalah konflik antar berbagai departemen fungsinal organisasi.
3.        Konflik lini-staf adalah konflik antar lini dan staf

BAB 16
A.      PENGERTIAN PENGAWASAN
Pengawasa adalah langkah perencanaan, penetapan tujuan, standar atau sasaran pelaksanaan suatu kejadian.
B.       TIPE PENGAWASAN
Ada tiga tipe dasar pengawasan yaitu : (1) pengawasan pendahuluan (feedforwrd control), (2) pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan  (concurrent), dan (3) pengawasanumpan balik (feedback control)
C.      TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROSES PENGAWASAN
1.      Tahap Penetapan Standar.
2.      Tahap Penentuan Pengukuran  Pelaksanaan Kegiatan.
3.      Tahap Pengukuran PElaksanaan Kegiatan.
4.      Tahap Perbandingan Pelaksanaan dengan Standard an Analisa Penyimpanan.
5.      Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi Bila Diperlukan.
6.       
D.      ALAT BANTU PENGAWASAN MANAJERIAL
 Banyak teknik yang dapat membantu manjer agar pelaksanaan pengawasan menjadi lebih efektif. Ada dua teknik yang paling terkenal adalah manajemen dengan pengecualian (management by exception ) dan sistem informasi manajemen ( management information systems)

E.       KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK PENGAWASA YANG EFEKTIF
Untuk menjadi efektif, system pengawasan narus memenuhi karakteristik utama adalah bahwa sistem seharus 1) mengawasi kegiatan yang benar, 2)  tepat waktu, 3) dengan biaya yang efektif, 4) tepat akurat,dan 5) dapat diterima oleh semua yang bersangkutan.

BAB 17
A.      PERBEDAAN TIPE METODA PENGAWASAN
Metoda pengawasan terdiri dari dua kelompak yaitu metoda bukan kuantitatif ( non-quantitative ) dan metoda kuantitatif.
Metoda  pengawasan  non-kuantitatif adalah metoda-metoda pengawasan yang digunakan manajer dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.
Metoda pengawasan kuantitatif adalah metoda-metoda pengawasan yang bersifat pengukuran.

B.       PENGGUNAAN ANGGARAN DALAM PENGAWASAN
Anggaran adalah laporan-laporan formal sumber daya-sumber daya keuangan yang disisishkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu dalam selama periode waktu yang ditetapakan.
Pengawasan anggaran (budgetary control) adalahsuatu sistem penggunaan bentuk-bentuk sasaran yang telah ditetapakan dalam suatu anggaran untuk mengawasi kegiatan-kegiatan manjerial, dengan melakukan perbandingan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan.

C.      METODA-METODA PENGAWASAN ANGGARAN KHUSUS
1.      Planning-programming – budgeting system ( PPBS )
Dikembang untuk membantu manajemen untuk melakukan identifikasi dan penghapusan program-program lain dan memberikan suatu peralatan analisi benefits dan costs setiap program atau kegiatan.


2.      Zero – Base Budgeting ( ZBB )
Membagi program-program suatu organisasi menjadi “paket keputusan”, yang terdiri dari tujuan, kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan , biaya di hitung “dari permulaan”, seperti bila program blum ada.
3.      Akuntasi Sumber Daya Manuasia ( ASDM )
Bermaksud memperlakukan biaya-biaya yang cukup nerarti dari penarikan, pelatihan dan pelayanan unsure manusia sebagai suatu investasi jangka panjang dalam sumber daya manusia pada laporan keuangan.

D.      ANALISA RASIO KEUANGAN
Membandingkan ukuran-ukuran tertentu saat ini dan rasio masa lalu dan yang diharapkan di masa yang akan datang perusahaan yang sama dan membandingkan rasio-rasio perusahan lain.

E.       PENGGUNAAN BAGAN GATT, PERT, DAN CPM DALAM PENGAWASAN
Sheduling adalah istilah ini di gunakan untuk perancanaan penjadwalan (waktu) dan urutan penggunaan sumber daya phisik dan manusia dan untuk kegiatan-kegiatan operasional suatu organisas.
1.      Bagant gantt
Bagant gantt (gantt chart) adalah proses perencanaan dan pengawasan yang berhubungan dengan waktu. Bagan ini dikembangkan oleh Henry L. Gantt dalam tahun 1990-an
2.      Program Evaluasi and Review Techique ( PART )
PART dikembangkan dalam tahun 1950-an oleh Angkatan  Laut Amerika Serikat dengan bantuan perusahaan konsultan manajemen Booz, Allen dan Hamilton, merupakan metoda analitik yang dirancang untuk melakukan scheduling dan pengawasan proyek-proyek yang bersifat kompeks yang memerlukan kegiatan-kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu dan dibatasi oleh waktu.

3.      Critical Part Method ( CPM )
CPM ( metode jalur kritis ) dikembangkan oleh Du Pont untuk mengurangi tertundanya waktu bagi periode kontruksi, penyetelan, dan pemeliharan.

Komentar

Postingan Populer