PENGERTIAN DAN SEJARAH HUMANISME
HUMANISME
Makalah
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Psikologi
Dosen
Pengampu : H. Machasin

Disusun
Oleh:
Dewi
Wulandhika (1401016078)
Hisnatul
Fajriyah (1401016096)
Mahmudah
(1401016090)
Reza
Muhammad Azhari (1401016084)
Shintiani (1401016072)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
WALISONGO
SEMARANG
2014
HUMANISME
I.
PENDAHULUAN
Humanisme berasal dari bahasa humanis;
manusia dan isme artinya paham atau aliran. Mangun Harjana mengatakan
pengertian humanisme adalah pandangan
yang menekankan martabat manusia dan kemampuannya. Menurut pandangan ini
manusia bermartabat luhur, mampu menentukan nasib sendiri dan dengan kekuatan
sendiri mampu mengembangkan memenuhi kepatuhan sendiri mampu mengembangkan diri
dan memenuhi kepenuhan eksistensinya menjadi paripurna.
Semula humanisme adalah gerakan tanpa
tujuan untuk mempromosikan harkat dan martabat manusia, sebagai pemikiran efis
yang menjunjung tinggi manusia. Humanisme menekankan harkat, peran,
tanggungjawab, menurut, manusia. Menurut humanisme manusia mempunyai kedudukan
yang istimewa dan berkemampuan lebih dari makhluk lainnya karena memiliki
rohani.
martabat manusia sebagai makhluk rohani.
Etika rohani mendasari manusia untuk bertanggungjawab dalam kehidupan dunia.
II.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa pengertian
humanisme ?
2.
Apa sejarahnya
humanisme ?
III.
PEMBAHASAN
Humanisme menegaskan adanya keseluruhan kapasitas
martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri (self-realization). Humanisme menentang pesimisme dan keputusan
pandangan psikoanalitik dan konsep kehidupan ‘robot’ pandangan behaviorisme.
Humanisme yakin bahwa manusia memiliki didalam dirinya potensi untuk berkembang
sehat dan kreatif, dan jika orang maumenerima tanggungjawab untuk hidupnya
sendiri, dia akan menyadari potensinya, mengatasi pengaruh kuat dari pendidikan
orang tua, sekolah, dan tekanan sosial lainnya. Pandangan humanisme dalam
kepribadian menekankan hal-hal berikut:
Sebagai suatu gerakan formal, psikologi
humanistik dimulai di Amerika Serikat dan Eropa pada tahun 1950-an, dan terus
menerus tumbuh,baik dalam jumlah pengikutmaupun dalam lingkup
pengaruhnya.Psikologi humanisme lahir dari ketidakpuasan terhadap jalan yang
ditempuh oleh psikologi pada awal abad ke20.Ketidakpuasan itu terutama tertuju
pada gambaran manusia yang dibentuk oleh psikologi modern, suatu gambaran yang
partial,tidak lengkap,dan satu sisi.
Faktor lain yang memberikan andil pada
kemunculan psikologi humanistik adalah keyakinan yang dianut oleh sejumlah ahli
psikologi,yakni keyakinan bahwa psikologi telah terlalu lama mempelajari
fungsi-fungsi manusia,tetapi dengan menghilangkan manusia itu sendiri,atau
memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang sekunder dan periperal seraya
mengabaikan hal-hal yang primer dan esensial[1].
Pikologi humanistik adalah suatu gerakan
perlawanan terhadap psikologi yang dominan yang mekanistik, reduksionistik,
atau “psikologi robot” yang mereduksi
manusia, menurut pernyataan James Bugental (1967), ”kedalam tikus putih yang
lebih besar atau komputer yang lebih lamban”. Psikologi humanistik juga
menentang metodologi yang restriktif yang menyisihkan pengalaman batin. Psikologi
humanistik menghimpun para ahli psikologi yang merepresentasikan
pandangan-pandangan dan kecenderungan-kecenderungan yang berbeda, juga para
ahli psikologi yang hanya menyetujui penolakan terhadap psikologi yang
mekanomorfik dan yang menyetujui penamaan humanistik berdasarkan pemilikan
konsep tentang manusia sebagai makhluk yang kreatif yang dikendalikan bukan
oleh kekuatan-kekuatan dari luar maupun oleh kekuatan-kekuatan tak sadar, melainkan
oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri.
Pemabagian sejarah humanisme dibagi menjadi
tiga periode:
1.
Zaman Antik
Orang romawi 2000 tahun yang lalu
menggunakan humanisme untuk menggunakan cita-cita yang mengesahkan pengembangan
tertinggi etis kultural kekuatan-kekuatan manusia dalam bentuk secara estetik
sempurna,bersama dengan sikap baik hati dan kemanusiaan. Tokoh
Cicero(106-43SM)cita-cita humanisme berkembang dalam stoa dengan tokoh Seneca
dan Marcus Aurelius.
2.
Pra-Renaisance
Tahap inilah barangkali kunci kelahiran
adab modern, abad ke-14 Italia dunia kristanti mulai menemukan cita-cita
kemanusiaan funani dan romawi. Seni klasik mulai berkembang terutama
patung-payung tubuh manusi memberi sumbangan besar seni dizaman itu. Manusia
mulai ditempatkan sebagai pusat perhatian. Pendidikan dipandang sebagai
pengembang manusia,manusia dianggap pula ukur kewajaran kehidupan, pada waktu
itu tek-kuno dalam filsafat mulai diteliti sastra dan diterjemahkan.
Peran paus di Roma ikut dalam gerakan
diusahakan mendamaikan agama kristiani dengan kebudayaan kuno.(Socrates dan
Plato).Ciri-ciri periode ini adalah wawasan yang luas,optimis,penolakan
terhadap kepicikan dan keadilan usaha.Dua tahapan itu merupakan tahap pertama
kearah skularisasi.Duni Eropa tengah dan barat tokoh puncak humanisme adalah
trasmus dan Rotterdam(1466-1536).
3.
Tahap Humanisme
Modern
Humanisme ini berpengaruh terhadap
bangsa Eropa terutama dalam kehidupan
rohani. Mendorong gereja mentransformasikan diri dari dalam dan mencoba kedalam
hidup disisi lain.
Diabad 15 dan Renaisance di abad 16 kita
menyaksikan gerakan pembaharuan religius Eropa. Di Eropa Utara Devotia modern
mengisahkan pengalaman mistis, kita menyaksikan kelompok yang melakukan tapa. Kehidupan
katolik di abad 16 ditandai oleh kelompok mistik dan hidup rohani, Santa
Theresia dan Avila, Santo James dan Cruz
dan Santo Ignasius drolala.
Abad pertengahan berakhir sesudah abad
pencerahan abad 15 dan 16. Pada saat orang mencari alternatif untuk kebudayaan tradisional yang sama sekali
diserapi suasana kristiani perhatian diarahkan pada satu satunya kebudayaan
yang lain yang mereka kenal, yaitu kebudayaan Yunani dan Romawi. Kebudayaan itu
sangat mereka dewa-dewakan dan diambil untuk sebagai contoh untuk segala bidang
kultural.
Humanisme barat berkembang dalam dua
bentuk sehinga humanisme moderat dan sebagai humanisme sebagai anti agama. Humanisme
moderat menjunjung tinggi keutamaan manusia yang luhur seperti kebaikan hati,
kebebasan hati, wawasan yang luas, ketrampilan dengan seni, universalisme (
nilai budi dijunjung tinggi ). Merasa dekat dengan alam, penelitian tata lisme,
toleransi positif, tokoh penyair jerman Goth, skiller serta wilhelmvon hombold.
Hmanisme anti agama dipahami dengan
tahayul atau keterikatan manusia kepada irosionalitas sehingga manusia dapat
menemukan dirinya jika ia melepaskan diri dari agama. Tokoh humanisme atheis Ludwig
Feurbach (1804-1872) yang memakai agama sebagai keterangan manusia. Kart Mart memandang
agama sebagai candu masyarakat disebut juga Frie deric Nietzsche, Sigmund Freud
(agama sebagai ilusi) dan Jean Paul Sartre.
Antroposentrisme humanisme muncul dengan
datangnya rasionalisme yang tidak lagi percaya bahwa hukum alam bersifat
mutlak. Rasionalisme inilah yang melahirkan Renaisance suatu gerakan membangun
kembali manusia dari kurungan metologi dan dogma. Cita-cita renaisance adalah
mengembalikan kedaulatan manusian yang selama beradab-adab dirampas oleh dewa
dan metologi untuk menguasai hasilnya sehingga kehidupan berpusat pada manusia
bukan pada Tuhan[2].
IV.
KESIMPULAN
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa humanisme menegaskan adanya keseluruhan kapasitas
martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri (self-realization). Sebagai suatu gerakan formal, psikologi
humanistik dimulai di Amerika Serikat dan Eropa pada tahun 1950-an, dan terus
menerus tumbuh,baik dalam jumlah pengikutmaupun dalam lingkup pengaruhnya.
Pemabagian sejarah humanisme dibagi menjadi tiga yaitu zaman antik,
pra-Renaisance, dan tahap humanisme modern.
V. PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami
paparkan. Kami menyadari bahwa didalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dan masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami mohon maaf atas segala
kekuranga yang ada. Semoga makalh ini dapat bermanfaat, umumnya bagi pembaca
dan khususnya bagi kami selaku pemakalah.
DAFTAR
PUSTAKA
Di akses di referensi makalah.com/2013/01/humanisme – pengertian – dan sejarah.
Html. Diunduh jam 09.15 pada tanggal 30-09-2014.
H
Maslow, A. H. Toward a humanistic psychology etc. A Review of General
Semantics, 1956, 13, 10-22.
Komentar
Posting Komentar