PENGERTIAN, SEJARAHDAN UNSUR-UNSUR ETNOGRAFI




      I.            PENDAHULUAN

Etnografi, ditinjau secara harfiah, berarti tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa, yang ditulis oleh seorang antropolog atas hasil penelitian lapangan (field work) selama sekian bulan, atau sekian tahun. Penelitian antropologis untuk menghasilkan laporan tersebut begitu khas, sehingga kemudian istilah etnografi juga digunakan untuk mengacu pada metode penelitian untuk menghasilkan laporan tersebut.
Etnografi baik sebagai laporan penelitian maupun sebagai metode penelitian, dapat dianggap sebagai dasar dan asal usul ilmu antropologi. Untuk lebih jelasnya, pemakalah ingin menguraikan tentang definisi, gunanya, unsur-unsur pokok, dan kerangka etnografi dalam antropologi.
    II.            RUMUSAN MASALAH
A.     Apa devinisi etnografi ?
B.     Apa gunanya etnografi dalam antropologi ?
C.     Apa sajakah unsur-unsur kebudayaan suku bangsa sebagai pokok etnografi ?
D.     Bagaimana urutan kerangka kebudayaan dan  kerangka etnografi ?










 III.            PEMBAHASAN

A.     Definisi Etnografi dalam Antropologi

Etnografi merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan. Tujuan utama aktivitas adalah memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli. Sebagai- mana dikemukakan oleh Malinowski, tujuan etnografi adalah” memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangannya mengenai dunianya”(1922:25). Oleh karena itu, penelitian etnografi melibatkan aktivitas  belajar mengenai dunia orang yang melihat, mendengar, berbicara, berpikir dan bertindak dengan cara yang berbeda.
            Inti dari etnografi adalah upaya memperhatikan makna tindakan dari kejadian yang menimpa orang yang ingin kita pahami. Beberapa makna ini terekspresikan secara langsung dalam bahasa; dan banyak yang diterima dan disampaikan hanya secara tidak langsung melalui kata dan perbuatan. Tetapi dalam setiap masyarakat, orang tetap menggunakan system makna yang kompleks ini untuk mengatur tingkah laku mereka, untuk memahami diri mereka sindiri dan untuk memahami orang lain, serta untuk memahami dunia dimana mereka hidup. Sistem makna ini merupakan kebudayaan mereka:  etnografi selalu mengimplikasikan teori kebudayaan.[1]

B.     Guna Etnografi dalam Antropolgi
Etnografi adalah suatu kebudayaan yang mempelajari kebudayaan lain. Etnografi merupakan suatu bangunan pengetahuan yang meliputi teknik penelitian, teori etnografi, dan berbagai macam deskripsi kebudayaan. Etnografi berulang kali bermakna untuk membangun suatu penelitian yang sistematik mengenai semua kebudyaan manusia dari perspektif orang yang telah mempelajari kebudayaan itu. Etnografi didasarkan pada asumsi berikut: Pengetahuan dari semua kebudayaan sangat tinggi nilainya. Asumsi ini membutuhkan pengujian yang cermat.
Ø  Memahami Rumpun Manusia
Kita mulai dengan tujuan antropologi social: yaitu untuk mendeskripsikan dan menerangkan keteraturan serta berbagi variasi tingkah laku sosial. gambaran yang paling menonjol dari manusia adalah diversitasnya. Kebanyakan diversitas dalam rumpun manusia muncul, karena diversitas yang di ciptakan oleh masing – masing kebudayaan dan di teruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Deskripsi kebudayaan, sebagai tugas utama dari etnografi, merupakan langkah pertama dalam memahami rumpun manusia.kebanyakan
Deskripsi kebudayaan di suatu sisi mendeskripsikan perbedaan-perbedaan itu, tergantung pada studi etnografis kebanyakan studi  komparatif dalam antropologi telah dihambat oleh antropologi yang buruk oleh penelitian yang menerapkan berbagai konsep barat ke dalam budayan non-Barat, sehingga mengakibatkan penyimpangan hasil yang sumbangan secara langsung dalam deskripsi dan penjelasan keteraturan serta evaluasi dalam tingkah laku sosial yang sama.                                                             
 Etnografi mempunyai peranan yang penting, seperti menginformasikagran teori-teori budaya. Masing-masing kebudayaan memberikan suatu cara untuk melihat dunia.  
            Kebudayaan memberikan kategori, tanda, dan juga mendefinisikan dunia dimana orang
 Itu hidup. Meliputi berbagai asumsi mengenai sifat dasar realitas dan juga informasi spesifik mengenai realitas itu.
Ø  Etnografi dalam Melayani Manusia
Salah satu cara untuk mensingkronkan kebutuhan masyarakat dengan tujuan etnografi adalah melakukan konsultasi dengan informan untuk menentukan topic penelitian yang penting. Tidak hanya memulai dengan masalah-masalah teoritis, tetapi etnografer dapat memulai dengan ketuhanan informan yang mendesak, kemudian mengembangkan sebuah agenda penelitian untuk menghubungkan topik-topik  ini dengan masalah-masalah yang selalu ada dalam ilmu sosial. Caran lainnya untuk melakukan sinkronasi antara kebutuhan manusia dengan akumulasi pengetahuan ilmiah adalah melalui “penelitian strategis”.
                        Jadi gunanya etnografi dapat dikatakan untuk memahami manusia, sekaligus untuk memenuhi kebutuhan manusia salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi etnografer adalah melakukan sinkronisasi kedua manfaat penelitian itu. [2]









C.     Unsur-unsur Kebudayaan Suku Bangsa Sebagai Pokok Etnografi
Jenis karangan yang terpenting yang mengandung bahan pokok dari pengolahan dan analisa antropologi adalah karangan etnografi. Di dunia ada suku-suku bangsa yang hanya terdiri dari beberapa ratus jiwa saja, tetapi adapula yang terdiri dari puluhan juta jiwa. Oleh karenanya, ahli antropologi menulis etnografi mengenai suatu bangsa yang besar tidak mungkin mencakup seluruh suku bangsa itu dalam deskripsinya. Sepsrti halnya, etnografi mengenai kebudayaan sunda, tentu hanya memfokus kebudayaan tersebut. Lain halnya dengan suku-suku bangsa yang kecil, sehingga para ahli antropolog dalam mendeskripsikan dapat secara holistik (menyeluruh).
Oleh karena itu, sekarang sulit menemukan suku bangsa yang masih “murni”. Maka diperlukan metode untuk menentukan secara konkret batas-batas dari suatu bagian suku bangsa yang menjadi pokok deskripsi etnografis.
Seorang  pakar antropologi Amerika, R. Naroll, pernah menyusun daftar kesatuan-kesatuan yang umumnya digunakan para ahli antropologi untuk menentukan suatu pokok etnografi, serta lokasi yang nyata yang akan dideskripsi. Daftar yang oleh J .A. Clifton telah dimodifikasi di dalam bukunya yang berjudul Introduction to Cultural Anthropology (1968:hlm. 15) menjadi sebagai berikut :
a)      Kesatuan masyarakat yang di batasi oleh suatu desa atau lebih dari satu desa
b)      Kesatuan masyarakat yang terdiri dari penduduk yang mengujar satu bahas aatau satu logat bahasa
c)      Kesatuanmasyarakat yang di batasi garis batas daerah politik administratif
d)      Kesatuan masyarakat yang di batasnya ditentukan rasa identitas penduduk sendiri
e)      Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh suatu wilayah geografis yang merupakan kesatuan daerah fisik
f)       Kesatuan masyarakat yang ditentukan kesatuan ekologi
g)      Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang memiliki pengalamnan sejarah yang sama
h)      Kesatuan masyarakat dengan frekuensi interaksi yang tinggi
i)        Kesatuan masyarakat dengan susunan sosial yang beragam
j)        Kesatuan berdasarkan kebudayaan suku bangsa[3]




D.     Kerangka Kebudayaan dan Kerangka Etnografi

Bahan  mengenai kesatuan kebudayaan suku bangsa disuatu komunitas dalam suatu daerah geografi ekologi atau suatu wilayah administratif yang menjadi pokok deskripsi, biasanya biasanya dibagi kedalam bab-bab tentang unsur-unsur kebudayaan, sesuai dengan tata urut yang baku yang kita sebut saja “ kerangka etnografi”.

Untuk merinci unsur-unsur bagian dari suatu kebudayaan, yang biasanya memakai daftar unsur-unsur kebudayaan universal yang telah diuraikan dalam jilid 1[4], yaitu: (1) bahasa, (2) sistem ekologi, (3) sistem ekonomi, (4) organisasi sosial, (5) sistem pengetahuan, (6) kesenian dan (7) religi. Karena unsur-unsur kebudayaan bersifat universal, maka dapat mengandung aktivitas adat-istiadat, pranata-pranata sosial, dan benda-benda kebudayaan yang digolongkan kedalam salah satu diantara ke tujuh unsur universal tersebut.  
Selain bab-bab ynag mengandung deskripsi mengenai unsur-unsur universal dari kebudayaan suku bangsa, bab awal dari suatu karangan etnografi harus mendeskripsikan lokasi dan lingkungan geografis dari wilayah suatu bangsa yang  menjadi objek perhatiannya, yang juga dilengkapi keterangan demografis.
Dengan demikian, etnografi yang mendeskripsikan kebudayaan suatu suku bangsa yang disusun berdasarkan suatu kerangka etno grafi, terdiri dari bab-bab seperti yang tercantum di bawah ini, sementara setiap bab terbagi lagi ke dalam sub-sub bab khusus antara lain :  
a)      Nama suku bangsa
b)      Lokasi, lingkungan alam, dan demografi
c)      Asal mula dan sejarah
d)      Bahasa
e)      Sistem teknologi
f)       Sistem mata pencarian
g)      Organisasi sosial
h)      Sistem pengetahuan
i)        Kesenian
j)        Agama dan sistem religi[5]


  IV.            KESIMPULAN
Etnografi adalah suatu kegiatan yang mendeskripsikan suatu kebudayaan dari berbagai suku bangsa, agar dapat mengetahui suatu pandangan hidup penduduk asli. Sedangkan gunanya etnografi dalam antropologi, gunanya etnografi dapat dikatakan untuk memahami manusia, sekaligus untuk memenuhi kebutuhan manusia salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi etnografer adalah melakukan sinkronisasi kedua manfaat penelitian itu.
            Unsur-unsur kebudayaan suku bangsa sebagai pokok etnografi dalam antropologi dagunakan untuk mencari suatu kesatuan etnografi dalam setiap suku bangsa yang berbeda-beda dan  digunakan sebagai pokok penelitian dan pokok deskripsi etnografinya, demikian kerangka kebudayaan dan kerangka etnografi dalam mendeskripsikan suatu suku bangsa harus sesuai dengan urutan yang telah disebutkan di atas


     V.            PENUTUP
         Demikian makalah dalam yang bisa kami sampaikan sekiranya isi makalah ini dapat memberikan pemahaman dan wawasan tentang materi etnografi dalam antropologi.
            Mohon maaf apabila ada kesalahan menyampaaikan dalam makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermafaat bagi kita semua amin.














                                                            DAFTAR PUSTAKA
Ningrat, Koentjara. 2005. Pengantar Antropologi Pokok-pokok Etnografi. Jakarta: Rineka Kencana.
Marzali, Amri. 1997. Metode Etnografi. Yogjakarta: PT Tiara Wacana .





           












Termin 1 :
Hubungan antropologi etnografi dengan ekologi ? Fema
Maksud holistic dan contohnya ? Anita
Apakah etnografi dalam antropologi sama dengan etnografi dalam kolonialisme ? Deni






[1] DR. Amri Marzali MA, Metode Etnografi , Yogyakarta : PT Tiara Wacana , 1997, hal. 3-5

[2] DR. Amri Marzali MA, Metode Etnografi,Yogjakarta: Tiara Wacana , 1997, hal. 12-21
[3] Koentjara Ningrat, Pengantar Antropologi Pokok-pokok Etnografi,Jakarta: Rineka Cipta, 2005, hal. 1-3
[4] Jilid 1 dapat dikatakan buku-buku etnografi yang mengenai kebudayaan suku-suku bangsa di berbagai tempat di dunia umumnya memakai daftar unsur-unsur kebudayaan universal sebagai kerangka etnografinya. 
[5] Koentjara Ningrat, Pengantar Antropologi Pokok-pokok Etnografi, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, hal. 4-6

Komentar

Postingan Populer