BIDANG DAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
BIDANG
DAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Pengantar Bimbingan Dan Konseling
Dosen Pengampu: Dra.Mariatul Kibtiyah, M.Pd.

Disusun Oleh:
Ahmad Kharir
Mahmudah
Misbakhul Khoir
|
(1401016092)
(1401016090)
(1401016091)
editor
reza muhammad azhari
1401016084
|
FAKULTAS
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
BIDANG
DAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
Abstract:
Of this paper will be
elaborated on guidance and counseling were more specific in the field and the
services to be provided to the learner and student, implementation and support
services are counseling seeks to help students discover their personal, in
terms of strengths and weaknesses to know him, and receive him as positive and
dynamic as the capital of further self-development. Guidance also helps the
students to get to know more in the surrounding environment and receive the
positiv and dynamic.
Abstrak:
Dari
makalah ini akan diuraikan tentang bimbingan dan konseling yang lebih spesifik
di bagian bidang dan layanan yang akan diberikan kepada siswa- siswi,
penyelenggaraan dan bantuan pelayanan bimbingan konseling adalah berupaya
membantu siswa menemukan pribadinya, dalam hal mengenal kekuatan dan kelemahan
dirinya, serta menerima dirinya secara positif dan dinamis sebagai modal
pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan juga membantu siswa untuk lebih dalam
mengenal lingkungan sekitar dan menerima secara positiv dan dinamis.
Word key: bimbingan dan konseling,
I.
PENDAHULUAN
Tujuan pelayanan bimbingan dan
konseling ialah mencapai tingkat perkembangan yang optimal bagi setiap individu
sesuai dengan kemampuannya untuk menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan. Akan
tetapi, sejalan dengan perkembangan zaman, berkembang pula konsepsi bimbingan
dan konseling sehingga tujuan bimbingan dan konseling pun mengalami
perubahan,dari yang sederhana sampai ke yang lebih komprehensif.
Di situ, terlihat jelas bahwa
tujuan umum bimbingan dan konseling adalah membantu perkembangan kepribadian
seoptimal mungkin. Dalam memberikan bantuan tersebut, konselor harus
mempertimbangan kemampuan dasar dan bakat individu, latar belakang keluarga,
pendidikan, status sosial ekonomi, serta sesuai dengan tuntutan positif
lingkungan.
Jenis masalah individu yang
terkait dengan objek bimbingan dan konseling dalam dunia pendidikan, tidak
semata-mata belajar, dalam arti penumpukan pengetahuan dari kegiatan
intruksional. Dalam proses belajar, siswa menghadapi pula situasi-situasi yang
bersangkutan dengan kehidupan pribadinya dan pergaulan sosialnya. Pada segi
lain, siswa, disadari atau tidak, memasuki suatu sekolah dengan tujuan-tujuan
yang bersangkutan dengan masa depan, yaitu pekerjaan atau karir.
Di dalam pengulasan kali ini,
pemakalah ingin mengulas tentang berbagai jenis bidang dan layanan yang
menaungi bimbingan dan konseling bagi siswa
II.
PEMBAHASAN
Untuk mencapai tujuan tersebut, bidang bimbingan
mencakup seluruh upaya bantuan yang meliputi bidang bimbingan karier, bimbingan
akademik, dan bimbingan pribadi-sosial.
1.
Bimbingan
Karier
Bimbingan karie ialah bimbingan dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dan memilih lapangan pekerjaan
atau jabatan profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan
itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan
pekerjaan yang telah dimasuki. (W.S. Winkel,1997: 139).[1]
Dalam bidang bimbingan karier, membantu siswa
merencanakan dan mengembangkan masa depan karier. Bidang ini dapat diperinci menjadi
pokok berikut:
a.
Pemantapan
pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan.
b.
Pemantapan
orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier yang
dikembangkan.
c.
Orientasi
dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
d.
Orientasi
dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan
karier yang hendak dikembangkan.[2]
2.
Bimbingan
Akademik
Bimbingan akademik ialah bimbingan dalam hal
menemukan cara belajar yang tepat dalam memilih program study yang sesuai, dan
dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan
belajar di suatau institusi pendidikan.[3]
Bidang ini dapat diperinci menjadi pokok-pokok
berikut:
a.
Pemantapan
sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik
dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru
dan narasumber lainnya, mengerjakan tugas, mengembangkan ketrampilan, dan
menjalani program penilaian.
b.
Pemantapan
sistem belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun berkelompok.
c.
Pemantapan
penguasaan materi program belajar disekolah sesuai dengan perkembangan ilmu,
teknologi, dan kesenian.
d.
Pemantapan
pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial, dan budaya yang ada
dilingkungan sekitar, dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dari
ketrampilan dan pengembangan diri.
e.
Orientasi
belajar di perguruan tinggi.[4]
f.
Bantuan
dalam hal membentuk berbagai kelompok belajar dan mengatur seluruh kegiatan
belajar kelompok, supaya berjalan efisien dan efektif.[5]
3.
Bimbingan
Pribadi- Sosial
Bimbingan pribadi- sosial berarti bimbingan dalam
menghadapi keaadaan batinya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam
batinnya sendiri, dalam mengatur diri sendiri dibidang kerohanian, perawatan
jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta
bimbingan dalam membina hubungan kemanusian dengan sesama di berbagai
lingkungan (pergaulan sosial).[6]
Bidang ini dapat di rinci menjadi pokok-pokok
berikut:
a.
Pemantapan
sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.
Pemantapan
pemahaman tentang kekuatan diridan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang
kreatif liar, dan produktif dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya
dimasa depan.
c.
Pemantapan
pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya.
d.
Pemantapan
kemampuan pengambilan keputusan.
e.
Pemantapan
kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya.
f.
Pemantapan
dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohani maupun
jasmani.
g.
Pemantapan
kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara
efektif.
h.
Pemantapan
kemampuan menerima dan menyampaikan isi pendapat serta berargumentasi secara
dinamis, kreatif, dan produktif.
i.
Pemantapan
kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial di rumah, di sekolah maupun
dimasyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata kerama, sopan santun, serta
nilai-nilai agama, adat, hukum, islam dan kebiasaan yang berlaku.
j.
Pemantapan
hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan teman sebaya, baik di
sekolah yang sama, di sekolah lain, di luar sekolah, maupun di masyarakat pada
umumnya.
k.
Pemantapan
pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya pelaksanaan secara dinamis
dan bertanggung jawab.
l.
Orientasi
tentang hidup berkeluarga.[7]
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan
yaitu peserta didik. Jenis layanan dan kegiatan tersebut perlu terselenggara
sesuai dengan keempat bidang bimbingan yang telah diuraikan terdahulu. Ada
sejumlah layanan dalam bimbingan dan konseling di sekolah diantaranya:
1.
Layanan
Orientasi
Layanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat
memberikan pengaruh besar terhadap peserta didik (terutama orang tua) memahami
lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta didik.
2.
Layanan Informasi
Layanan bimbingan yang
memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh
yang besar kepada peserta didik (terutama orang tua) dalam menerima dan
memahami informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan petimbangan dan
pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga dan
masyarakat.
3.
Layanan
Penempatan Dan Penyaluran
Layana bimbingan yang
memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat
(misalnya penempatan/penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan, atau
program study, program pilihan, magang, kegiatan ekstrakurikuler) sesuai dengan
potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya.
4.
Layanan Bimbingan Belajar (Pembelajaran)
Layanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan
kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan
belajar lainnya. Sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.
5.
Layanan Konseling Perseorangan
Layanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan peserta didik yang mendapat layanan langsung secara
tatap muka dengan guru pembimbing/konselor dalam rangka pembahasan dan
pengentasan permasalahan.
6.
Layanan
Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok
yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh
berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing/konselor)
yang berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari bai individual maupun
sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
7.
Layanan
Konseling Kelompok
Layanan bimbingan konseling
yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok. Dinamika
kelompok adalah suasana yang hidup, yang berdenyut, yang bergerak, yang
berkembang, yang ditandai dengan adanya interaksi antar anggota sesama
kelompok.[8]
III. KESIMPULAN
Dari uaraian di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwasannya bimbingan dan konseling perlu dijalankan sesuai
proporsi dan tujuannya sehingga dapat menjadi pondasi awal bagi peserta didik
yang baru menginjak lingkungan baru supaya mereka lebih bisa mengenal dan
meneksplorasikan dirinya sesuai dengan bakat, intelektualitas sesuai tingakatannya.
Perana konselor pun
berpengaruh besar terhadap perkembangan peserta didik, dengan menentukan
keputusan sesuai keadaan, kemampuan setiap peserta didik. Agar pengambilan
keputusan tidak salah, konselor harus menguasai bidang dan layanan bimbingan dan
koseling.
Karena setiap manusia memiliki
keunikan tersendiri dan tak mungkin sama dengan satu sama lainnya, perlu
bimbingan dan layanan yang berbeda pula agar mereka merasa kemampuan mereka di
hargai dengan baik, dengan mempertimbangkan dan mengenalkan keadaan lingkungan
sekitar, peraturan adat istiadat sesuai norma-norma dan nilai-nilai yang di
ajarkan agar mereka tidak melakukan penyimpangan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
l
Ketut
Sukardi, Dewa, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di
Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.
l
Winkel,
W. S, dan Hastuti, Sri, Bimbingan Dan Konseling di Institusi Pendidikan, Yogyakarta:
Madia Abadi, 2004.
[1] W.S. Winkel
S.J., M.Sc., dan Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si.Bimbingan Dan Konseling di
institusi Pendidikan,Yogyakarta, Media Abadi: 2004. Hal: 114.
[2] Drs. Dewa
Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Dan Bimbingan Dan Konseling Di
Sekolah, Jakarta, Rineka Cipta: 2008. Hal: 59.
[6] W.S. Winkel
S.J., M.Sc., dan Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si.Bimbingan Dan Konseling di
institusi Pendidikan,Yogyakarta, Media Abadi: 2004. Hal: 118.
[7] Drs. Dewa
Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Dan Bimbingan Dan Konseling Di
Sekolah, Jakarta, Rineka Cipta: 2008. Hal: 53-54.
[8] Drs. Dewa
Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Dan Bimbingan Dan Konseling Di
Sekolah, Jakarta, Rineka Cipta: 2008. Hal: 60-68.
Komentar
Posting Komentar